Deklarasi Kemerdekaan (1 Maret 1919) |
2020-04-25 |
|
±âÀÚ | À̸ÞÀÏ |
Á¶È¸¼ö 207 ´ñ±Û 0 |
|
|
Kami dengan ini menyatakan kemerdekaan Korea dan kebebasan rakyat Korea. Kami mengumumkan kemerdekaan ini kepada semua negara di dunia untuk mewujudkan prinsip kesetaraan manusia, dan kami juga meneruskannya kepada keturunan kami, sehingga hak-hak berkeadilan rakyat kami untuk mempertahankan diri terlindungi selamanya. Kami mendeklarasikan kemerdekaan ini dengan berdasarkan pada kewibawaan kami yang dimiliki oleh sejarah selama lima ribu tahun lalu dan atas nama dua puluh juta rakyat yang bersatu untuk memastikan kemajuan bangsa kami tetap berkelanjutan. Selain itu, kami mendeklarasikan kemerdekaan ini untuk bergabung dengan gerakan besar yang bertujuan demi rekonstruksi tatanan dunia yang terinspirasi oleh hati nurani umat manusia. Hal ini sesuai dengan perintah Tuhan, kekuatan terbesar pada waktu tersebut, dan manifestasi umum dari prinsip koeksistensi semua umat manusia. Oleh karena itu, tidak ada kata yang mampu menghentikan atau menghalangi hal ini.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah selama ribuan tahun, sepanjang sepuluh tahun terakhir rakyat kami telah menderita di bawah penjajahan bangsa asing dan tirani penindasan, yang merupakan peninggalan zaman kuno. Berapa banyak hak asasi kami yang telah dirampas? Berapa banyak kemajuan spiritual kami yang telah dihalangi? Berapa banyak kehormatan dan martabat kami yang telah dilanggar? Kemudian, berapa banyak peluang kami untuk berkontribusi pada kemajuan budaya dunia dengan visi dan kreativitas baru kami yang telah hilang?
Jika kami ingin mengabarkan kepada dunia tentang rasa kesal terhadap masa lalu kami, jika kami ingin membebaskan diri dari penderitaan saat ini, jika kami ingin menghilangkan ancaman masa depan, jika kami ingin menghidupkan kembali budi luhur dan martabat kami yang telah diinjak, jika kami ingin mengembangkan kepribadian individual bangsa, untuk mencegah anak-anak kami dari warisan yang memalukan, tetapi memberikan kebahagian yang sempurna dan abadi kepada anak-cucu kami, maka tugas utama yang harus kami pertama lakukan adalah memastikan kemerdekaan rakyat. Saat ini dua puluh juta hati didedikasikan untuk pencapaian tujuan ini dan perikemanusiaan juga mendukung kami dengan tentara yang bernama keadilan dan senjata yang bernama hukum moral. Maka, tiada halangan yang sangat kuat dapat meruntuhkan kami dan tiada tujuan yang tidak dapat dicapai.
Kami di sini bukan hanya untuk menuduh Jepang atas pelanggarannya terhadap beberapa perjanjian serius yang telah disepakati sejak Perjanjian Persahabatan tahun 1876, atau kami juga di sini bukan untuk menegur Jepang atas kurangnya integritas dan ketidaksetiaannya hanya karena para sarjana dan politisi mereka telah menganggap rakyat kami yang beradab sebagai orang biadab, menghina tradisi serta kebaikan hati rakyat kami dan hanya menikmati kesenangan sebagai penguasa. Pada hakikatnya, kebutuhan mendesak berupa penilaian-diri-sendiri dan inovasi-diri-sendiri tidak memberikan kami waktu untuk menyalahkan bangsa lain. Bagi kami yang harus bekerja dengan keras demi masa kini, tidak ada waktu lagi untuk mengadili apa yang telah berlalu dan pergi. Tugas penting kami saat ini hanya terletak pada reskonstruksi-diri-sendiri dan bukan pada penghancuran bangsa lain. Kami hanya ingin menciptakan takdir baru kami sendiri sesuai dengan perintah hati nurani dan tidak membenci atau menolak bangsa lain dengan emosi sesaat atau dendam atas masa lalu. Tujuan kami adalah untuk memperbaiki dan mereformasi keadaan yang tidak wajar, tidak logis, dan tidak sesuai akibat perbuatan politisi Jepang yang haus kekuasaan dan mencari ketenaran yang terikat oleh kekuasaan dan ide kuno. Tujuan kami adalah untuk memulihkan keadaan agar menjadi harmonis dengan prinsip-prinsip keadilan yang wajar dan masuk akal.
Lihatlah akibat penjajahan yang bertentangan dengan keinginan kami. Di bawah perlakuan yang tidak adil dan tidak setara, penindasan keji, dan statistik yang dipalsukan, penjajahan itu telah memperdalam lubang dendam dengan menghalangi keberadaan hubungan harmonis dari dua bangsa dengan kepentingan berlawanan. Siapa yang tidak dapat melihat bahwa jalan pintas untuk menghindari bencana dan menuju hubungan saling menguntungkan antara dua bangsa adalah dengan mengambil langkah-langkah berani untuk memperbaiki kesalahan masa lalu dan mengembangkan hubungan persahabatan baru berdasarkan rasa simpati dan pengertian tulus?
Mengikat secara paksa dua puluh juta rakyat yang penuh dendam dan amarah tidak hanya akan merusak perdamaian selamanya di wilayah Timur tetapi juga akan memperdalam ketakutan dan kecurigaan yang semakin meningkat terhadap Jepang, terutama dari empat ratus juta rakyat Cina yang merupakan kunci perdamaian di wilayah Timur Jauh. Hal tersebut pasti akan mendatangkan tragedi saling menghancurkan dari seluruh wilayah Timur. Oleh karena itu, kemerdekaan Korea adalah untuk mendorong rakyat kami mewujudkan kehidupan yang benar dan kemakmuran, lalu pada saat yang sama, untuk menyadarkan Jepang supaya melepaskan diri dari jalan yang salah dan memenuhi tanggung jawabnya sebagai penyangga wilayah Timur Jauh dan untuk menyelamatkan Cina dari setiap kecemasan dan ketakutan. Selanjutnya, kemerdekaan Korea akan menjadi sebuah langkah penting untuk membangun perdamaian di wilayah Timur dan di dunia dan demi kebahagiaan umat manusia.
Bagaimana semua ini dapat dianggap hanya sebagai ledakan emosi! Lihatlah, dunia baru terbuka di depan mata kami. Zaman Penguasaan telah berlalu dan Zaman Akal dan Kebenaran telah tiba. Semangat hukum moral dan kemanusiaan, yang dipelihara dan disempurnakan selama berabad-abad sebelumnya, akan memancarkan cahaya peradaban baru pada umat manusia. Kedatangan musim semi baru ke bumi menyerukan kebangkitan semua makhluk. Jika kekuatan masa lalu telah mencekam rakyat bagaikan salju dan es musim dingin, maka kekuatan masa kini adalah angin menyejukkan dan kehangatan musim semi.
Menemukan diri kami di tengah zaman pemulihan dan rekonstruksi ini serta berjalan di atas gelombang dunia yang berubah-ubah, kami tidak akan ragu-ragu ataupun takut menyelesaikan tugas kami. Kami harus menjaga hak-hak asasi kami untuk merdeka dan bebas serta untuk menikmati kebahagiaan hidup yang penuh. Kami akan menampilkan energi kreatif asli kami untuk mewujudkan kebudayaan bangsa kami yang cemerlang di dunia yang penuh dengan musim semi. Demi alasan ini, kami telah dibangkitkan.
Hati nurani umat manusia bersama kami; kebenaran berbaris bersama kami. Terlepas dari tua atau muda, kami akan bangkit dari tempat istirahat yang gelap gulita dan maju ke depan, akhirnya kami akan menikmati kebangkitan yang menyenangkan bersama semua makhluk di dunia. Roh leluhur kami akan melindungi kami dari jauh dan kekuatan seluruh dunia akan membantu kami dari luar. Menjalankan tugas ini merupakan keberhasilan; kami bersama maju menuju cahaya di depan kami.
Ikrar Tiga
1. Kami bertindak atas nama kehidupan, kemanusiaan, kebenaran, martabat, dan kehormatan serta permintaan rakyat. Kami tunjukkan semangat kemerdekaan kami; jangan biarkan siapapun mengikuti nalurinya untuk gelisah atas penolakan orang lain.
2. Setiap dan semua orang siap tunjukkan ide dan keinginan rakyat hingga akhir
3. Semua tindakan akan kami lakukan secara tertib dan takzim, sehingga tuntutan dan sikap kami terhormat dan jujur.
Tanggal 1 bulan Maret tahun ke-4252 sejak Kerajaan Korea didirikan (tahun 1919 Masehi). Atas nama wakil rakyat ;
Son Pyong-hui, Kil Son-ju, Yi Pil-chu, Paek Yong-song, Kim Wan-gyu, Kim Pyong-jo, Kim Chang-jun, Kwon Tong-jin, Kwon Pyong-dok, Na Yong-hwan, Na In-hyop, Yang Chon-baek, Yang Han-muk, Yu Yo-dae, Yi Kap-song, Yi Myong-yong, Yi Sung-hun, Yi Chong-hun, Yi Chong-il, Lim Ye-hwan, Pak Chun-sung, Pak Hui-do, Pak Tong-wan, Shin Hong-shik, Shin Sok-ku, O Se-chang, O Hwa-yong, Chong Ch¡¯un-su, Choe Song-mo, Choe Rin, Han Yong-un, Hong Pyong-gi, and Hong Ki-jo
|
|
|
|
|
|
|
|
|